FIFA Undang 12 Anak Korban Insiden Gua Thailand Saksikan Final Piala Dunia
By ommed
nusakini.com - Presiden FIFA, Gianni Infantino secara resmi mengirim undangan untuk 12 anak laki-laki dan seorang pelatih sepakbola yang terperangkap dalam gua yang terkena banjir di Thailand. Mereka diundang untuk menghadiri final Piala Dunia di Luzhniki Stadium, itupun jika semuanya bisa diselamatkan tepat pada waktunya.
1.000 tim penyelamat dikerahkan untuk menghadapi medan berat dan terjangan cuaca buruk, serta penurunan kadar oksigen di kompleks bawah tanah di Thailand. Dalam gua tersebut terdapat satu kelompok yang terperangkap tak bisa keluar selama dua minggu.
Sukarelawan asal Denmark, Ivan Karadzic hari ini mengatakan kepada Sky News bahwa dia yakin penyelamatan akan terjadi hari ini (Jumat 6 Juli 2018). Presiden FIFA pun mengatakan bahwa ia terus mengikuti perkembangan operasi penyelamatan tersebut.
Gianni Infantino sudah menulis surat yang mengundang seluruh tim dan pelatih mereka ke final Piala Dunia, yang akan berlangsung pada Minggu 15 Juli di Stadion Luzhniki.
Surat FIFA ditujukan kepada presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand, memberikan simpati dan dukungannya kepada keluarga para pemain sepakbola muda dan pelatih mereka yang terperangkap di gua Tham Luang Nang Non.
Salah satu korban bernama Sompong Jaiwong yang terperangkap di dalam gua adalah penggemar berat Inggris. Ia akan senang untuk menonton Three Lions memenangkan Piala Dunia, menurut pamannya.
Pada konferensi pers pada hari Kamis, bintang Inggris John Stones mengatakan dia telah mendiskusikan insiden itu dengan rekan-rekannya. Korban yang rata-rata berusia 11-16 tahun, diharapkannya bisa segera diselamatkan.
Mantan penyelam andal Angkatan Laut Thailand, Saman Kunan, 38 tahun, tewas dalam upaya penyelamatan pada hari Jumat setelah kehilangan kesadaran dalam perjalanannya keluar dari kompleks gua. Tempat dimana ia meletakkan sebuah tabung oksigen untuk membuat gua bisa dilewati.
Melalui komandan Angkatan Laut Thailand SEAL Arpakorn Yookongkaew, pihaknya akan terus mengusahakan penyelamatan korban yang sudah ditemukan selamat di dalam gua. Dia mengatakan: “Kami tidak bisa lagi menunggu semua kondisi (siap) karena keadaan menekan kami.
“Kami awalnya berpikir anak-anak lelaki bisa tetap aman di dalam gua untuk beberapa waktu tetapi keadaan telah berubah. Kami memiliki waktu terbatas,” ujarnya. (sb/om)